Kepribadian Sehat Model Allport: Orang yang Matang (Review Buku Psikologi Pertumbuhan)

Tulisan ini sebenarnya merupakan tugas mata kuliah Psikologi Positif, yaitu untuk mereview salah satu chapter dalam buku Psikologi Pertumbuhan karya Duane Schultz (1991). Berhubung tugas ini sudah dikumpulkan dan nilai sudah keluar, dan sayang sekali kalau hanya dosen pengampu mata kuliah saja yang membacanya, maka saya copykan tulisan di sini saja, siapa tahu bisa lebih bermanfaat.


Allport merupakan salah satu ahli dalam bidang kepribadian yang beraliran humanistik. Pertemuaanya dengan Freud, ahli psikoanalisis telah meninggalkan kesan yang begitu mendalam, yang menimbulkan kegurigaan terhadap penyelidikan yang mendalam atas ketidaksadaran yang merupakan dasar dari psikoanalisa. Hingga akhirnya dia berkesimpulan bahwa Psikolog seharusnya bekerja pada kesadaran atau motif-motif seseorang daripada bergelum dengan sesuatu kedalaman yang mungkin terletak di bawah. Jalan inilah yang dipilih Allport dalam penelitiannya tentang kepribadian. Allport mendapat gelar Ph.D nya dari Harvard pada tahun 1922 dan meneruskan karirnya sebagai pakar dari ahli kepribadian di Amerika. Karyanya menyebabkan studi kepribadian secara akademis dihargai di Amerika Serikat. Dia adalah salah seorang dari ahli-ahli psikologi yang pertama di Amerika yang memusatkan perhatian pada kepribadian yang sehat dan bukan kepribadian yang neurotik.

PENDEKATAN ALLPORT TERHADAP KEPRIBADIAN
Allport lebih optimistis tentang kodrat manusia daripada Freud, dan memperlihatkan suatu kekaguman yang luar biasa kepada manusia, sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber dari masa kanak-kanaknya. Ia memandang manusia adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh alam bawah sadar atau kekuatan-kekuatan tak sadar seperti yang dikemukakan oleh Freud. Ia percaya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh penting pada tingkah laku orang dewasa yang neurotis. Akan tetapi individu yang sehat adalah yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga.

Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma dan konflik masa kanak-kanak.Orang-orang yang sehat dibimbing dan diarahkan oleh  masa sekarang dan oleh intensi-intensi ke arah masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan. Dalam pandangannya, orang yang neurotis beroperasi dalam genggaman konflik-konflik dan pengalaman kanak-kanak sedangkan kepribadian yang sehat berfungsi pada suatu taraf yang berbeda dan lebih tinggi. Allport lebih menyukai mempelajari hanya orang-orang yang dewasa yang matang dan hanya sedikit saja berbicara mengenai orang-orang yang neurotis. Karena itulah dikatakan bahwa sistem dari Allport hanya berorientasi pada kesehatan.

MOTIVASI PADA PRIBADI YANG SEHAT
Allport percaya inti dari masalah kepribadian adalah usaha untuk menerangkan motivasi. Motif-motif orang dewasa bukan perpanjangan atau perluasan motif masa kanak-kanak. Inti dari kepribadian adalah intensi-intensi kita yang sadar dan sengaja,  yakni harapan-harapan, aspirasi-aspirasi, dan impian-impian. Kodrat Intensional” (intentional nature) kepribadian sehat - perjuangan ke arah masa depan ini - mempersatukan dan mengintegrasikan seluruh kepribadian. Orang-orang yang neurotis kekurangan maksud dan tujuan-tujuan jangka panjang dan kepribadian mereka terpotong-potong menjadi subsistem-subsistem yang tak berhubungan yang kekurangan suatu fokus sentral dan kekuatan pemersatu. Manusia yang sehat memiliki kebutuhan terus menerus akan variasi, akan sensasi-sensasi dan tantangan-tantangan baru.

Ada segi lain dari konsepsi Allport tentang kepribadian yang sehat yang mungkin kelihatannya paradoks: tujuan-tujuan yang dicita-citakan oleh orang yang sehat pada hakikatnya tidak dapat dicapai!. Dia mengemukakan bahwa meskipun subtujuan-subtujuan yang dekat dapat dicapai, namun tujuan terakhir tidak dapat dicapai, seperti kata pepatah “Semakin banyak anda mendapat, semakin banyak juga yang anda inginkan”. Tujuan akhir menarik seseorang dari salah satu subtujuan ke subtujuan yang lain, tetapi tetap selalu dalam masa depan yang tidak dapat dijangkau sampai mati atau sama seperti halangan dari suatu hambatan yang tidak dapat diatasi. Menurut Allport inilah yang menjadi motivasi bagi manusia.

Teori Allport tentang dorongan dari kepribadian yang sehat memasukkan juga “prinsip penguasaan dan kemampuan” (principle of mastery and competence) yang berpendapat bahwa orang-orang yang matang dan sehat tidak cukup puas dengan melaksanakan atau mencapai tingkat-tingkat yang sedang atau yang hanya memadai. Mereka didorong untuk melakukan sedapat mungkin, untuk mencapai tingkat penguasaan dan kemampuan yang tinggi dalam usaha memuaskan motif-motif mereka. Pengejaran terhadap suatu tujuan tidak pernah berakhir, apabila suatu tujuan harus dibuang, maka motif baru harus cepat dibentuk. Orang yang sehat melihat masa depan dan hidup dalam masa depan.

DIRI” DARI ORANG YANG SEHAT
Konsep “diri” (self) merupakan suatu bagian yang penting dalam pembicaraan tentang kepribadian yang sehat. Istilah yang dipilih Allport dalam membahas diri adalah proprium , karena dia ingin menghilangkan kekaburan dalam pembicaraan diri. Proprium menunjuk kepada sesuatu yang dimiliki seseorang atau unik bagi seseorang. Allport menyebutnya “saya sebagaimana dirasakan dan diketahui”
Perkembangan Proprium

Proprium itu berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi melalui tujuh tingkat “diri”. Munculnya proprium merupakan suatu prasyarat untuk suatu kepribadian yang sehat.
·         “Diri” jasmaniah
Munculnya kesadaran akan jasmani dan fisik.
·         Identitas diri
Sadar bahwa dirinya adalah orang yang sama walaupun terus berubah dan berkembang.
·         Harga diri
Mengembangkan perasaan bangga dengan kemampuan diri sendiri melalui eksplorasi diri, suatu hasil dari belajar dengan usahanya sendiri.
·         Perluasan diri (self extension)
Anak mulai menyadari keberadaan obyek dan orang lain dan mengidentifikasi obyek-obyek yang menjadi bagian milik mereka dan di sekitar mereka.
·         Gambaran diri
Mencakup pandangan aktual dan ideal mengenai diri sendiri, berkembang melalui interaksi dengan orang tua.
·         Diri sebagai Pelaku Rasional
Muncul sesudah anak menyadari dan memiliki kemampuan berpikir rasional yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah.
·         Perjuangan Proprium (Propriate Striving)
Mencakup tujuan jangka panjang. Kesadaran eksistensi diri dalam tujuan atau pencapaian jangka panjang. Pandangannya mengarah ke depan dan dapat menyusun rencana jangka panjang sehingga bangunan self menjadi lengkap.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN YANG SEHAT
Menurut Allport peranan orang tua (ibu) mempengaruhi perkembangan proprium anak. Jika seorang anak mendapat kasih sayang yang cukup, perasaan aman, akan menumbuhkan identitas diri dan diri akan meluas. Namun jika keamanan dan kasih sayang itu tidak dipenuhi, maka anak tersebut akan menjadi agresif, suka menuntut, iri hati, egosentris, dan pertumbuhan psikologisnya berkurang. Pada masa dewasa, orang itu akan dikontrol oleh dorongan-dorongan masa kanak-kanaknya.

KRITERIA KEPRIBADIAN YANG MATANG
Tujuh kriteria kematangan ini merupakan pandangan-pandangan Allport tentang sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat. 
1.    Perluasan Perasaan Diri
Orang yang matang adalah mereka yang mengembangakan perhatian di luar dirinya dengan berpartisipasi langsung dan penuh. Allport menyebutnya “partisipasi otentik yang dilakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha manusia.” Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktivitas atau orang atau ide, maka semakin juga dia akan sehat secara psikologis. Diri menjadi tertanam dalam aktivitas-aktivitas yang penuh arti dan aktivitas-aktivitas ini menjadi perluasan perasaan diri.
2.    Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain
Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang lain: kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu. Orang yang sehat secara psikologis akan mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orang tua, anak, partner, teman akrab. Cinta dari pribadi yang sehat adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan, sabar terhadap tingkah laku orang lain, serta tidak mengadili atau menghukumnya Perasaan terharu adalah suatu pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Orang yang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan, penderitaan, ketakutan, dan kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia.
3.    Keamanan Emosional
Kualitas utama kepribadian adalah penerimaan diri. Kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi yang terdapat pada mereka, termasuk segala kelemahan dan kekurangan tanpa menyerah secara pasif. Kepribadian yang sehat juga mampu menerima emosi-emosi manusia. Dapat mengontrol emosi mereka dan juga tidak berusaha bersembunyi dari emosi-emosi tersebut. Kualitas lain dari keamanan emosional ialah apa yang disebut Allport “sabar terhadap kekecewaan” dimana kekecewaan yang dialami bukan melumpuhkan tapi justru menguatkan mereka.
4.    Persepsi Realistis
Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Mereka tidak mempercayai situasi-situasi atau orang lain di sekitar mereka jahat atau semuanya baik menurut prasangka pribadi terhadap realitas.
5.    Keterampilan-keterampilan dan Tugas-tugas
Pekerjaan itu penting dan seseorang perlu menenggelamkan diri di dalamnya. Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukkan perkembangan keterampilan dan bakat tertentu suatu tingkat kemampuan. Orang yang sehat akan mengarahkan keterampilan pada pekerjaan. Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasaan kontinuitas hidup. Kematangan dan kesehatan psikologis tidak akan tercapai tanpa melakaukan aktivitas yang penting dan melakukannya dengan penuh dedikasi, komitmen, dan keterampilan.
6.    Pemahaman Diri
Kepribadian yang sehat akan mencapai suatu tingkat pemahaman diri yang lebih tinggi daripada orang-orang yang neurotis. Orang yang memiliki tingkat pemahaman diri yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negatif kepada orang lain. Orang itu akan menjadi hakim yang bijaksana terhadap orang lain dan mudah diterima dengan lebih baik.
7.    Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Dorongan yang mempersatukan adalah arah (directness), dan lebih terlihat pada kepribadian yang sehat daripada orang yang neorotis. Arah akan membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu tujuan serta memberikan seseorang alasan untuk hidup. Suara hati juga berperan dalam suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Suara hati yang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan kepada orang lain yang mungkin berakar dari nilai-nilai agama atau nilai-nilai etis. Sedangkan suara hati yang tidak matang sama seperti suara hati kanak-kanak yang patuh dan membludak, penuh dengan pembatasan dan larangan yang dibawa dari masa kanak-kanak ke dalam masa dewasa.

REFERENSI:

Schutz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: Kanisius

Mahasiswa PhD di ELTE, Hungaria. Dosen Psikologi di UMM, Indonesia.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar
July 10, 2019 at 2:12 AM delete

Oh..gitu tho ciri orang dah matang dalam kehidupan..
Mantap gan seep dah mau berbagi

Telah hadir..
Sungguh luar Biasa 1001 Kumpulan Puisi Indah Selalu Update Saya Yakin Anda Pasti Suka

Reply
avatar
Tulisan ini sebenarnya merupakan tugas mata kuliah Psikologi Positif, yaitu untuk mereview salah satu chapter dalam buku Psikologi Pertumbuhan karya Duane Schultz (1991). Berhubung tugas ini sudah dikumpulkan dan nilai sudah keluar, dan sayang sekali kalau hanya dosen pengampu mata kuliah saja yang membacanya, maka saya copykan tulisan di sini saja, siapa tahu bisa lebih bermanfaat.


Allport merupakan salah satu ahli dalam bidang kepribadian yang beraliran humanistik. Pertemuaanya dengan Freud, ahli psikoanalisis telah meninggalkan kesan yang begitu mendalam, yang menimbulkan kegurigaan terhadap penyelidikan yang mendalam atas ketidaksadaran yang merupakan dasar dari psikoanalisa. Hingga akhirnya dia berkesimpulan bahwa Psikolog seharusnya bekerja pada kesadaran atau motif-motif seseorang daripada bergelum dengan sesuatu kedalaman yang mungkin terletak di bawah. Jalan inilah yang dipilih Allport dalam penelitiannya tentang kepribadian. Allport mendapat gelar Ph.D nya dari Harvard pada tahun 1922 dan meneruskan karirnya sebagai pakar dari ahli kepribadian di Amerika. Karyanya menyebabkan studi kepribadian secara akademis dihargai di Amerika Serikat. Dia adalah salah seorang dari ahli-ahli psikologi yang pertama di Amerika yang memusatkan perhatian pada kepribadian yang sehat dan bukan kepribadian yang neurotik.

PENDEKATAN ALLPORT TERHADAP KEPRIBADIAN
Allport lebih optimistis tentang kodrat manusia daripada Freud, dan memperlihatkan suatu kekaguman yang luar biasa kepada manusia, sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber dari masa kanak-kanaknya. Ia memandang manusia adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh alam bawah sadar atau kekuatan-kekuatan tak sadar seperti yang dikemukakan oleh Freud. Ia percaya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh penting pada tingkah laku orang dewasa yang neurotis. Akan tetapi individu yang sehat adalah yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga.

Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma dan konflik masa kanak-kanak.Orang-orang yang sehat dibimbing dan diarahkan oleh  masa sekarang dan oleh intensi-intensi ke arah masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan. Dalam pandangannya, orang yang neurotis beroperasi dalam genggaman konflik-konflik dan pengalaman kanak-kanak sedangkan kepribadian yang sehat berfungsi pada suatu taraf yang berbeda dan lebih tinggi. Allport lebih menyukai mempelajari hanya orang-orang yang dewasa yang matang dan hanya sedikit saja berbicara mengenai orang-orang yang neurotis. Karena itulah dikatakan bahwa sistem dari Allport hanya berorientasi pada kesehatan.

MOTIVASI PADA PRIBADI YANG SEHAT
Allport percaya inti dari masalah kepribadian adalah usaha untuk menerangkan motivasi. Motif-motif orang dewasa bukan perpanjangan atau perluasan motif masa kanak-kanak. Inti dari kepribadian adalah intensi-intensi kita yang sadar dan sengaja,  yakni harapan-harapan, aspirasi-aspirasi, dan impian-impian. Kodrat Intensional” (intentional nature) kepribadian sehat - perjuangan ke arah masa depan ini - mempersatukan dan mengintegrasikan seluruh kepribadian. Orang-orang yang neurotis kekurangan maksud dan tujuan-tujuan jangka panjang dan kepribadian mereka terpotong-potong menjadi subsistem-subsistem yang tak berhubungan yang kekurangan suatu fokus sentral dan kekuatan pemersatu. Manusia yang sehat memiliki kebutuhan terus menerus akan variasi, akan sensasi-sensasi dan tantangan-tantangan baru.

Ada segi lain dari konsepsi Allport tentang kepribadian yang sehat yang mungkin kelihatannya paradoks: tujuan-tujuan yang dicita-citakan oleh orang yang sehat pada hakikatnya tidak dapat dicapai!. Dia mengemukakan bahwa meskipun subtujuan-subtujuan yang dekat dapat dicapai, namun tujuan terakhir tidak dapat dicapai, seperti kata pepatah “Semakin banyak anda mendapat, semakin banyak juga yang anda inginkan”. Tujuan akhir menarik seseorang dari salah satu subtujuan ke subtujuan yang lain, tetapi tetap selalu dalam masa depan yang tidak dapat dijangkau sampai mati atau sama seperti halangan dari suatu hambatan yang tidak dapat diatasi. Menurut Allport inilah yang menjadi motivasi bagi manusia.

Teori Allport tentang dorongan dari kepribadian yang sehat memasukkan juga “prinsip penguasaan dan kemampuan” (principle of mastery and competence) yang berpendapat bahwa orang-orang yang matang dan sehat tidak cukup puas dengan melaksanakan atau mencapai tingkat-tingkat yang sedang atau yang hanya memadai. Mereka didorong untuk melakukan sedapat mungkin, untuk mencapai tingkat penguasaan dan kemampuan yang tinggi dalam usaha memuaskan motif-motif mereka. Pengejaran terhadap suatu tujuan tidak pernah berakhir, apabila suatu tujuan harus dibuang, maka motif baru harus cepat dibentuk. Orang yang sehat melihat masa depan dan hidup dalam masa depan.

DIRI” DARI ORANG YANG SEHAT
Konsep “diri” (self) merupakan suatu bagian yang penting dalam pembicaraan tentang kepribadian yang sehat. Istilah yang dipilih Allport dalam membahas diri adalah proprium , karena dia ingin menghilangkan kekaburan dalam pembicaraan diri. Proprium menunjuk kepada sesuatu yang dimiliki seseorang atau unik bagi seseorang. Allport menyebutnya “saya sebagaimana dirasakan dan diketahui”
Perkembangan Proprium

Proprium itu berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi melalui tujuh tingkat “diri”. Munculnya proprium merupakan suatu prasyarat untuk suatu kepribadian yang sehat.
·         “Diri” jasmaniah
Munculnya kesadaran akan jasmani dan fisik.
·         Identitas diri
Sadar bahwa dirinya adalah orang yang sama walaupun terus berubah dan berkembang.
·         Harga diri
Mengembangkan perasaan bangga dengan kemampuan diri sendiri melalui eksplorasi diri, suatu hasil dari belajar dengan usahanya sendiri.
·         Perluasan diri (self extension)
Anak mulai menyadari keberadaan obyek dan orang lain dan mengidentifikasi obyek-obyek yang menjadi bagian milik mereka dan di sekitar mereka.
·         Gambaran diri
Mencakup pandangan aktual dan ideal mengenai diri sendiri, berkembang melalui interaksi dengan orang tua.
·         Diri sebagai Pelaku Rasional
Muncul sesudah anak menyadari dan memiliki kemampuan berpikir rasional yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah.
·         Perjuangan Proprium (Propriate Striving)
Mencakup tujuan jangka panjang. Kesadaran eksistensi diri dalam tujuan atau pencapaian jangka panjang. Pandangannya mengarah ke depan dan dapat menyusun rencana jangka panjang sehingga bangunan self menjadi lengkap.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN YANG SEHAT
Menurut Allport peranan orang tua (ibu) mempengaruhi perkembangan proprium anak. Jika seorang anak mendapat kasih sayang yang cukup, perasaan aman, akan menumbuhkan identitas diri dan diri akan meluas. Namun jika keamanan dan kasih sayang itu tidak dipenuhi, maka anak tersebut akan menjadi agresif, suka menuntut, iri hati, egosentris, dan pertumbuhan psikologisnya berkurang. Pada masa dewasa, orang itu akan dikontrol oleh dorongan-dorongan masa kanak-kanaknya.

KRITERIA KEPRIBADIAN YANG MATANG
Tujuh kriteria kematangan ini merupakan pandangan-pandangan Allport tentang sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat. 
1.    Perluasan Perasaan Diri
Orang yang matang adalah mereka yang mengembangakan perhatian di luar dirinya dengan berpartisipasi langsung dan penuh. Allport menyebutnya “partisipasi otentik yang dilakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha manusia.” Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktivitas atau orang atau ide, maka semakin juga dia akan sehat secara psikologis. Diri menjadi tertanam dalam aktivitas-aktivitas yang penuh arti dan aktivitas-aktivitas ini menjadi perluasan perasaan diri.
2.    Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain
Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang lain: kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu. Orang yang sehat secara psikologis akan mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orang tua, anak, partner, teman akrab. Cinta dari pribadi yang sehat adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan, sabar terhadap tingkah laku orang lain, serta tidak mengadili atau menghukumnya Perasaan terharu adalah suatu pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Orang yang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan, penderitaan, ketakutan, dan kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia.
3.    Keamanan Emosional
Kualitas utama kepribadian adalah penerimaan diri. Kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi yang terdapat pada mereka, termasuk segala kelemahan dan kekurangan tanpa menyerah secara pasif. Kepribadian yang sehat juga mampu menerima emosi-emosi manusia. Dapat mengontrol emosi mereka dan juga tidak berusaha bersembunyi dari emosi-emosi tersebut. Kualitas lain dari keamanan emosional ialah apa yang disebut Allport “sabar terhadap kekecewaan” dimana kekecewaan yang dialami bukan melumpuhkan tapi justru menguatkan mereka.
4.    Persepsi Realistis
Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Mereka tidak mempercayai situasi-situasi atau orang lain di sekitar mereka jahat atau semuanya baik menurut prasangka pribadi terhadap realitas.
5.    Keterampilan-keterampilan dan Tugas-tugas
Pekerjaan itu penting dan seseorang perlu menenggelamkan diri di dalamnya. Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukkan perkembangan keterampilan dan bakat tertentu suatu tingkat kemampuan. Orang yang sehat akan mengarahkan keterampilan pada pekerjaan. Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasaan kontinuitas hidup. Kematangan dan kesehatan psikologis tidak akan tercapai tanpa melakaukan aktivitas yang penting dan melakukannya dengan penuh dedikasi, komitmen, dan keterampilan.
6.    Pemahaman Diri
Kepribadian yang sehat akan mencapai suatu tingkat pemahaman diri yang lebih tinggi daripada orang-orang yang neurotis. Orang yang memiliki tingkat pemahaman diri yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negatif kepada orang lain. Orang itu akan menjadi hakim yang bijaksana terhadap orang lain dan mudah diterima dengan lebih baik.
7.    Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Dorongan yang mempersatukan adalah arah (directness), dan lebih terlihat pada kepribadian yang sehat daripada orang yang neorotis. Arah akan membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu tujuan serta memberikan seseorang alasan untuk hidup. Suara hati juga berperan dalam suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Suara hati yang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan kepada orang lain yang mungkin berakar dari nilai-nilai agama atau nilai-nilai etis. Sedangkan suara hati yang tidak matang sama seperti suara hati kanak-kanak yang patuh dan membludak, penuh dengan pembatasan dan larangan yang dibawa dari masa kanak-kanak ke dalam masa dewasa.

REFERENSI:

Schutz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: Kanisius

1 comment

  1. Oh..gitu tho ciri orang dah matang dalam kehidupan..
    Mantap gan seep dah mau berbagi

    Telah hadir..
    Sungguh luar Biasa 1001 Kumpulan Puisi Indah Selalu Update Saya Yakin Anda Pasti Suka

    ReplyDelete

Artikel Lainnya