tag:blogger.com,1999:blog-4749238872800119538.post1001072431666714546..comments2024-03-27T03:53:36.602-07:00Comments on Semesta Psikometrika: Perbedaan Indeks Diskriminasi Item, Korelasi Point-biserial, dan Korelasi BiserialHanif Akhtarhttp://www.blogger.com/profile/14632471553039026675noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-4749238872800119538.post-14395196709557945332021-09-22T19:17:04.694-07:002021-09-22T19:17:04.694-07:00Selamat siang, apabila data dikotomi likert tapi t...Selamat siang, apabila data dikotomi likert tapi tidak normal, apakah masih bisa menggunakan korelasi biserial? atau pindah ke point biserial ya? terimakasih pvalenhttps://www.blogger.com/profile/12021685426781480269noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4749238872800119538.post-25653273326175391712021-06-20T21:21:43.064-07:002021-06-20T21:21:43.064-07:00Selamat pagi, Pak. Izin bertanya, saya membuat kue...Selamat pagi, Pak. Izin bertanya, saya membuat kuesioner Health Belief Model dengan kategori jawaban Likert 1-4.<br />Karena ketika dicek normalitas ternyata tidak normal, tidak dapat menggunakan kategorisasi milik Azwar dan dosen saya menyarankan menggunakan cut-off milik Ankur Barua, di mana di dalam rumusnya dibutuhkan indeks diskriminasi yang dapat dilihat dari koefisien korelasi Spearman tiap item tiap variabel.<br />Responden saya berjumlah 116, bagaimana cara membagi kelompok skor tinggi dan kelompok skor rendah? Apakah lebih baik menggunakan 27% kelompok dengan skor rendah dan 27% kelompok dengan skor tinggi atau membagi menjadi 2 kelompok 58 orang dengan skor tinggi:58 orang dengan skor rendah?<br />Terima kasih banyak Pak..A Peace Piecehttps://www.blogger.com/profile/17985617194478153634noreply@blogger.com